PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP KADAR SERAT NATA DARI NATA DE SOYA (Vivi Sisca)

PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP KADAR SERAT NATA DARI NATA DE SOYA

Vivi Sisca

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP YPM BANGKO
sisca_vivi@yahoo.com

ABSTRAK

Nata yang terbuat dari limbah tahu (nata de soya) merupakan salah satu upaya untuk mengolah limbah pangan menjadi suatu produk yang sangat bernilai ekonomi tinggi. Bakteri pembentuk Nata Acetobacter xylinum dapat tumbuh dan berkembang membentuk nata karena adanya kandungan air, protein, lemak, karbohidrat serta abu dan beberapa mineral pada substrat sebagai nutrisinya. Nata merupakan makanan berkalori rendah karena mengandung serat tinggi hasil sintesis gula oleh bakteri Acetobacter xylinum berbentuk agar, berwarna putih dan mengandung air. Penelitian yang telah dilakukan dapat mengetahui pengaruh penambahan sukrosa dan lama fermentasi terhadap kadar serat nata de pina. Variasi penambahan konsentrasi sukrosa adalah 40 g, 45 g dan 50 g dengan lama fermentasi selama 11 hari, 13 hari dan 15 hari. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan ulangan sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 27 perlakuan. Hasil penelitian diperoleh bahwa buah nanas dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan nata yaitu nata de pina. Konsentrasi penambahan sukrosa terbaik dari hasil penelitian yaitu pada konsentrasi 50 gram dan lama fermentasi terbaik selama 15 hari dengan menghasilkan kadar serat optimum sebesar 1,776%.

Kata kunci: Acetobacter xylinum,kadar serat, lama fermentasi,nata de soya, sukrosa



DAFTAR PUSTAKA

Adrial. 2003. Pengaruh Penambahan Nira Tebu sebagai Sumber Gula dalam Fermentasi Nata de

Coco [Skripsi]. Padang: Fakultas Pertanian UNAND.

Alaban, C. 1962. The Studies of The Optimum Conditions for Nata. The Philipine Agricultural.Vol 45.Manila University.Philipine.

Awang, N. 1991. Kelapa : Kajian Sosial Ekonomi. Aditya Media. Jakarta

Bondie. 2010. Nata decoco.http://bondiebluesy.wordpress.com/?s=acetobacter Diakses pada 18 Mei 2014

Girsang, P. dan Siahaan, D. 1992. Keleyakan Usaha Nata de coco Menggunakan Molina, Manggar. No.(15).

Kornmann, H., P. Duboc, I. Marison, and U.V. Stockar. 2003. Influence of Nutritional Factors on the Nature, Yield and Composition of Exopolysaccharides.Produced by Gluconacetobacter xylinus I-228. Appl Environ Microbiol. 69: 6091-6098.

Prasetyana, F.2002. Pembuatan Nata de Aqua Tinjauan dari Jenis dan Sumber Nitrogen (Urea, NPK dan ZA). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang

Pambayun, R. 2006. Teknologi Pengolahan Nata De Coco . Kanius : Yogyakarta. http://books.google.co.id/books?id=AI1YYF8Jf0C&printsec=frontcover&dq=teknologi+pengolahan+nata+de+coco&hl=id&ei=hwnATZ3dHovQrQeMosnnAw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CC4Q6AEwAA#v=onepage&q&f=true.[3 Mei 2001]

Sutarminingsih, C.H. 2004. Peluang Usaha Nata de Coco. Kanisius.Yogyakarta.

Sulandra, K., M. Nada., P. Sarjana dan Ekawati. 2000. Pengaruh Berbagai Kosentrasi Pupuk ZA dan NPK Terhadap Produksi Serta Karakteristik Nata De Coco. Laporan Penelitian Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran . Denpasar

Suparti, Yanti, dan Aminah Asngad. 2007. Pemanfaatan Ampas buah Sirsak (Annona muricata) sebagai Bahan Dasar Pembuatan Nata dengan Penambahan Gula Aren. Surakarta: Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.(http://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/123456789/1102/1.%20SUPARTI %20cl.pdf?sequence=1 , diakses 21 Maret 2013).

Hariastuti, M. , Suranto. Dan Setyaningsih, R . 2002. Pembuatan Nata de Cashew dengan Variasi Konsentrasi Sukrosa dan Amonium Fosfat [(NH4)2PO4]. [Skripsi]. Surakarta .FMIPA

UNS. http://www.unsjournals.com/E/E0202/E020203.pdf [3 April 2011]

Download:
>