PENGARUH PEMBERIAN EKTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata ) TERHADAP KEMAMPUAN MAKAN HAMA KROP (LARVA Crocidolomia binotalis) PADA KUBIS (Meliya Wati, Armein Lusi dan Fika Sulvia)

PENGARUH PEMBERIAN EKTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata ) TERHADAP KEMAMPUAN MAKAN HAMA KROP (LARVA Crocidolomia binotalis) PADA KUBIS

Meliya Wati, Armein Lusi dan Fika Sulvia

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
meliabiologi2015stkip@gmail.com

ABSTRAK

Hama ulat krop (Crocidolomia binotalis) merupakan salah satu hama yang menyerang palawija, terutama pada kubis. Bagian yang diserang hama ulat krop teruatama pada bagian titik tumbuh kubis, sehingga kubis yang terserang tidak dapat dipanen. Serangan hama ini menurunkan mutu dan produksi kubis. Usaha pemberantasan hama ini biasanya dilakukan dengan penyemprotan insektisida sintetik ke kubis. Bahaya yang dikhawatirkan karena mengkonsumsi kubis yang telah disemprot dengan insektisida sintetik, dapat dihindari dengan membuat insektisida alami, yaitu salahsatunya dengan mengambil ekstrak daun sisak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak terhadap kemampuan makan hama krop pada Kubis. Penelitian eksperimen ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengakap (RAL) yaitu 6 perlakuan dan 4 ulangan. Masing-masing perlakuan diberi ekstrak daun sirsak (A. muricata) dengan beberapa konsentrasi perlakuan, yaitu A (kontrol), B (12,5%), C (15,0%), D (17,5%), E (20,0%) dan F (22,5%). Ulat Krop yang diperlakukan adalah lava instar III selama 1x24 jam. Pengamatan penelitian yaitu seberapa besar kemampuan makan ulat krop pada masing-masing perlakuan. Data kemudian dianalisis dengan sidik ragam RAL dilanjutkan uji BNT. Penelitian dilaksanakan di Alahan Panjang Kabupaten Solok dan pembuatan ekstrak sirsak dilakukan di Laboratorium Kimia Kopertis Wilayah X Sumatera Barat. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah perlakuan selama 24 jam, Konsentrasi ekstrak daun sirsak memberikan pengaruh terhadap kemampuan makan ulat krop dengan kemampuan tertinggi yaitu pada perlakuan A (kontrol) = 20,52% dan terendah yaitu perlakuan F (22,5%) = 7,72%. Maka dapat disimpulkan bahwa konsentasi ekstrak A. muricata berpengaruh terhadap kemampuan makan ulat krop. Konsentrasi yang efektif digunakan untuk insektisida alami adalah pada konsentrasi F (22,5%). 


Kata Kunci: Kemampuan makan, Ulat Krop, Ektrak Daun Sirsak, Insektisida Alami

Full Text PDF

DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, S. 2011. Kepadatan Populasi Ulat Krop ( Crocidolomia binotalis Zell.) Pada Tanaman Kubis (Brassica olerasea L.) diKenagarian Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi. STKIP PGRI Sumatera Barat: Padang.
Anonimous. 2013. Kandungan Kimia dan Manfaat Daun Sirsak.
Balai Penelitian Holtikultura. 1993. Kubis. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian: Lembang.
Diretorat Bina Perlindungan Tanaman. 1994. Pengelolaan organism pengganggu tumbuhan secara terpadu pada tanaman kubis. Direktorat Jendral Pertanian Tanaman Pangan. Jakarta.
Harjono, I. 1996 .Kubis Bunga. Aneka Cipta: Solo.
Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pests of Crops In Indonesia. PT. Ichtiar Baru-Van   Hoeve: Jakarta.
Kardinan, A. 1999.Pestisida Nabati, Ramuan dan Aplikasi. Penebar Swadaya: Jakarta.
Lubis, A.H. 1982. Biologi Crocidolomia binotalis Zeller (Lepidoptera : Pyralidae) pada tanaman kubis dan lobak. Depertemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan. Fakultas Pertanian Bogor (IPB): Bogor
Tenrirawe, Andi dan M.S. Pabbage. 2007. Pengendalian Penggerek Batang Jagung (Ostrinia funicalis G.) dengan Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) Balai Penelitian Tanaman Serealai: Maros, Sulawesi Selatan.
Tenrirawe, 2011. Pengaruh ekstrak daun sirsak Annona muricata L tehadap mortalitas larva Helicoverpa armigera H. Pada jagung. Balai penelitian tanaman serealia: Maros, Sulawesi Selatan.


>