PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP KADAR SERAT NATA DARI NATA DE SOYA (Vivi Sisca)

PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP KADAR SERAT NATA DARI NATA DE SOYA

Vivi Sisca

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP YPM BANGKO
sisca_vivi@yahoo.com

ABSTRAK

Nata yang terbuat dari limbah tahu (nata de soya) merupakan salah satu upaya untuk mengolah limbah pangan menjadi suatu produk yang sangat bernilai ekonomi tinggi. Bakteri pembentuk Nata Acetobacter xylinum dapat tumbuh dan berkembang membentuk nata karena adanya kandungan air, protein, lemak, karbohidrat serta abu dan beberapa mineral pada substrat sebagai nutrisinya. Nata merupakan makanan berkalori rendah karena mengandung serat tinggi hasil sintesis gula oleh bakteri Acetobacter xylinum berbentuk agar, berwarna putih dan mengandung air. Penelitian yang telah dilakukan dapat mengetahui pengaruh penambahan sukrosa dan lama fermentasi terhadap kadar serat nata de pina. Variasi penambahan konsentrasi sukrosa adalah 40 g, 45 g dan 50 g dengan lama fermentasi selama 11 hari, 13 hari dan 15 hari. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan ulangan sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 27 perlakuan. Hasil penelitian diperoleh bahwa buah nanas dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan nata yaitu nata de pina. Konsentrasi penambahan sukrosa terbaik dari hasil penelitian yaitu pada konsentrasi 50 gram dan lama fermentasi terbaik selama 15 hari dengan menghasilkan kadar serat optimum sebesar 1,776%.

Kata kunci: Acetobacter xylinum,kadar serat, lama fermentasi,nata de soya, sukrosa

KAJIAN MORFOMETRIK SAYAP BELAKANG LEBAH MADU APIS CERANA FABR. (HYMENOPTERA: APIDAE) DARI SUMATERA BARAT (Jasmi)

KAJIAN MORFOMETRIK SAYAP BELAKANG LEBAH MADU APIS CERANA FABR. (HYMENOPTERA: APIDAE) DARI SUMATERA BARAT

MORPHOMETRIC STUDIES HIND WINGS ON THE APIS CERANA HONEYBEE OF THE WEST SUMATERA 

Jasmi

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
jasmi.ahmadsudin@gmail.com

ABSTRAK 

Kajian morfometrik sayap belakang lebah madu A. cerana (Hymenoptera: Apidae) dari Sumatera Barat telah dilakukan dari bulan Maret 2011-Maret 2012. Sebanyak 45 koloni lebah yang berasal dari ketinggian 1100 m (16 koloni) digunakan sebagai sampel penelitian. Pada setiap koloni diambil 15 individu lebah pekerja, dibuat preparat sayap belakang dan dibuat citra bitmap. Venasi sayap belakang diukur dari hasil citra bitmap dengan menggunakan software optilab image raster. Data dianalisis dengan t test. Total jumlah venasi sayap belakanglebah pekerja A. cerana yang diukur adalah 29 karakter yang terdiri 20 venasi sayap dan lima ratio dari dua venasi dan empat karakter bagian tubuh lain. Ukuran rata-rata venasi sayap lebah yang menempati ketinggian yang sama tidak menunjukkan perbedaan sedangkan pada ketinggian yang berbeda menunjukkan perbedaan lebih dari 10%. Lebah yang menempati ketinggian 

Kata kunci: Apis cerana, lebah madu, venasi sayap, ketinggian

STUDI STRUKTUR EPIDERMIS DAUN BEBERAPA TUMBUHAN KANTUNG SEMAR (Nephenthes spp.) (Lince Meriko dan Abizar)

STUDI STRUKTUR EPIDERMIS DAUN BEBERAPA TUMBUHAN 
KANTUNG SEMAR (Nephenthes spp.)

Lince Meriko dan Abizar

Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP PGRI Sumbar
lincemeriko@gmail.com

ABSTRAK

Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dan Peraturan Pemerintah Nomor 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar, Nepenthes termasuk tumbuhan yang dilindungi. Hal ini berarti pemanfaatan langsung dari habitat tidak boleh dilakukan, misalnya mengambil dari hutan lalu dijual. Eksploitasi Nepenthes dari alam hanya untuk kepentingan ekonomi serta degradasi hutan yang mengancam habitat alami dari Nepenthes sp. memperburuk keberadaannya di alam. Oleh karena itu dirasa perlu diadakan kajian konservasi dari Nepenthes sp. khususnya di hutan Sumatera, baik penyebaran, habitat alami, pemanfaatan, ancaman terhadap populasinya, strategi konservasi yang dapat diupayakan, variasi jenis, morfologi, dan anatominya. Berdasarkan uraian diatas maka penulis telah melakukan penelitian tentang struktur epidermis daun beberapa tumbuhan Kantung Semar (Nepenthes spp.)”. Metoda yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metoda deskriptif dengan pengamatan irisan memanjang sel-sel epidermis pada permukaan bawah daun. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa entuk, susunan sel, jumlah dan panjang epidermis Nepenthes ampullaria, Nepenthes gracilis dan Nepenthes reinwardtiana bervariasi. 

Kata Kunci : Nepenthes spp. anatomi, daun

APLIKASI TABLET VESIKULAR ARBUSKULAR MIKORIZA (VAM) SEBAGAI KOMPONEN MASUKAN TEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN KEDELAI HITAM (Glycine soja) (Parwito dan Susi Handayani)

APLIKASI TABLET VESIKULAR ARBUSKULAR MIKORIZA 
(VAM) SEBAGAI KOMPONEN MASUKAN TEKNOLOGI 
UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN 
KEDELAI HITAM (Glycine soja)

Parwito dan Susi Handayani

Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban Bengkulu Utara

ABSTRAK

Kebutuhan terhadap kedelai hitam sangat tinggi dalam pembuatan kecap dan pembuatan bahan lain yang menggunakan bahan kedelai, hal ini dapat dilihat dari perkembangan konsumsi kecap di dalam negeri. Pengembangan kedelai di Indonesia menjadi sangat penting dengan meningkatnya konsumsi kedelai sedangkan impor menjadi kebijakan yang masih digunakan untuk menutupi kebutuhan kedelai. Penelitian bertujuan untuk mengetahui aplikasi tablet vesikular arbuskular mikoriza (VAM) sebagai komponen masukan teknologi untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi kedelai hitam (Glycine soja.). Penelitian dilaksanakan April sampai September 2015 di Kelurahan Lingkar Timur Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan faktor tunggal. Perlakuan faktor tunggal tersebut adalah Inokulum Tablet Vesikular Arbuskular Mikoriza (T). Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman dan jumlah daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan aplikasi tablet vesikular arbuskular mikoriza terhadap tanaman kedelai hitam tidak berpengaruh nyata pada komponen tinggi tanaman dan jumlah daun umur 1 MST, 2 MST dan 3 MST.

Kata kunci: Tablet Vesikular Arbuskular Mikoriza, Teknologi, dan Kedelai hitam (Glycine soja)


PEMBUATAN BAWANG PUTIH TANPA AROMA (Allium sativum L.) MENGGUNAKAN FERMENTASI DENGAN JAMUR TEMPE DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDANNYA (Rina Delfita dan Aidhya Irhash Putra)

PEMBUATAN BAWANG PUTIH TANPA AROMA (Allium sativum L.) MENGGUNAKAN FERMENTASI DENGAN JAMUR TEMPE DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDANNYA 

Rina Delfita dan Aidhya Irhash Putra

1Program Studi Biologi, Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Batusangkar, Sumatera Barat, Indonesia

rdelfita@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan satu proses pembuatan bawang putih tanpa aroma dengan fermentasi menggunakan jamur tempe dan mendapatkan bawang putih tanpa aroma yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi. Pembuatan bawang putih tanpa aroma dengan cara fermentasi menggunakan jamur tempe pada konsentrasi 5, 10 dan 15 % dan lama fermentasi yang berbeda (24, 48, 72, 96, dan 120 jam). Pengujian aroma dengan uji organoleptik. Pembuatan ekstrak bawang putih tanpa aroma dengan cara sentrifugasi. Aktivitas antioksidan bawang putih dengan metode DPPH. Proses pembuatan bawang putih tanpa aroma terdiri dari lima tahap. yaitu: Tahap 1: Menyiapkan bawang putih yang akan difermentasi. Bawang putih dikupas kulitnya kemudian dicuci dan direbus, lalu dihaluskan. Tahap 2. Pembuatan media pemicu pertumbuhan jamur tempe. Kacang kedelai dicuci lalu direndam, kemudian direbus, didinginkan, dibuang kulitnya, dan dikeringkan. Setelah itu dihaluskan. Tahap 3. Pencampuran hasil tahap 1 dan tahap 2. Pencampuran tahap 1 dan tahap 2, dengan perbandingan 20 gram bawang putih, 0,4 gram kacang kedelai, dan 20 mL aquades steril, lalu disterilisasi panas. Tahap 4. Penambahan jamur tempe ke dalam medium fermentasi. Tahap 5. Memfermentasikan bawang putih. Bawang putih tanpa aroma ditemukan setelah 72 jam fermentasi. Bawang putih tanpa aroma yang memiliki aktivitas antioksidan yang terbaik pada fermentasi dengan 15 % - 96 jam, yaitu 41.54 ± 3.84. Jadi, bawang putih tanpa aroma dapat dibuat dengan mudah dan cepat dengan cara fermentasi menggunakan jamur tempe. Bawang putih tanpa aroma berpotensi sebagai alternatif antioksidan alami dan dapat digunakan dalam bidang obat-obatan dan makanan. 

Kata kunci: bawang putih tanpa aroma, Allium sativum, fermentasi, jamur tempe, aktivitas antioksidan

INVENTARISASI TUMBUHAN DIKOTIL YANG DIGUNAKAN SEBAGAI TANAMAN OBAT DI JORONG BATANG LOLO SUNGAI RAMBUTAN KECAMATAN KOTO PARIK GADANG DIATEH KABUPATEN SOLOK SELATAN (Nova Fitriani, Nursyahra dan Lince Meriko)

INVENTARISASI TUMBUHAN DIKOTIL YANG DIGUNAKAN SEBAGAI TANAMAN OBAT DI JORONG BATANG LOLO SUNGAI RAMBUTAN KECAMATAN KOTO PARIK GADANG DIATEH KABUPATEN SOLOK SELATAN

Nova Fitriani, Nursyahra, Lince Meriko

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
Novafitriani29@yahoo.co.id

ABSTRAK

Indonesia memiliki berbagai jenis tumbuhan yang bisa dimanfaatkan sebagai obat-obata bagian yang digunakan akar, batang, daun, bunga dan buah. Masyarakat Jorong Batang Lolo Sungai Rambutan memiliki keahlian dalam mengelola tumbuhan sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Pengetahuan tentang pengelolaan obat tradisional ini merupakan warisan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Tumbuhan obat yang diolah secara tradisional lebih murah dan mudah didapatkan. Maka telah dilakukan penelitian tentang Inventarisasi Tumbuhan dikotil yang digunakan sebagai tanaman obat, dengan tujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan dikotil yang digunakan sebagai tumbuhan obat di Jorong Batang Lolo Sungai Rambutan Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik observasi dan wawancara. Pengambilan sampel mulai dari sekitar pekarangan penduduk (halaman rumah, samping rumah, belakang rumah, parak atau kebun), sepanjang jalan, tepi sungai dan bekas perumahan tertinggal. Jenis tumbuhan yang diambil mulai dari tumbuhan yang tumbuh secara liar sampai dengan tumbuhan yang sengaja ditanam di pekarangan penduduk. Hasil penelitian di dapatkan 69 jenis tumbuhan obat, yang termasuk dalam 1 Divisi, yaitu Divisi Spermatophyta. Divisi Spermatophyta yang terdiri dari 35 suku dan 69 jenis.

PENGARUH PEMBERIAN EKTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata ) TERHADAP KEMAMPUAN MAKAN HAMA KROP (LARVA Crocidolomia binotalis) PADA KUBIS (Meliya Wati, Armein Lusi dan Fika Sulvia)

PENGARUH PEMBERIAN EKTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata ) TERHADAP KEMAMPUAN MAKAN HAMA KROP (LARVA Crocidolomia binotalis) PADA KUBIS

Meliya Wati, Armein Lusi dan Fika Sulvia

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
meliabiologi2015stkip@gmail.com

ABSTRAK

Hama ulat krop (Crocidolomia binotalis) merupakan salah satu hama yang menyerang palawija, terutama pada kubis. Bagian yang diserang hama ulat krop teruatama pada bagian titik tumbuh kubis, sehingga kubis yang terserang tidak dapat dipanen. Serangan hama ini menurunkan mutu dan produksi kubis. Usaha pemberantasan hama ini biasanya dilakukan dengan penyemprotan insektisida sintetik ke kubis. Bahaya yang dikhawatirkan karena mengkonsumsi kubis yang telah disemprot dengan insektisida sintetik, dapat dihindari dengan membuat insektisida alami, yaitu salahsatunya dengan mengambil ekstrak daun sisak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak terhadap kemampuan makan hama krop pada Kubis. Penelitian eksperimen ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengakap (RAL) yaitu 6 perlakuan dan 4 ulangan. Masing-masing perlakuan diberi ekstrak daun sirsak (A. muricata) dengan beberapa konsentrasi perlakuan, yaitu A (kontrol), B (12,5%), C (15,0%), D (17,5%), E (20,0%) dan F (22,5%). Ulat Krop yang diperlakukan adalah lava instar III selama 1x24 jam. Pengamatan penelitian yaitu seberapa besar kemampuan makan ulat krop pada masing-masing perlakuan. Data kemudian dianalisis dengan sidik ragam RAL dilanjutkan uji BNT. Penelitian dilaksanakan di Alahan Panjang Kabupaten Solok dan pembuatan ekstrak sirsak dilakukan di Laboratorium Kimia Kopertis Wilayah X Sumatera Barat. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah perlakuan selama 24 jam, Konsentrasi ekstrak daun sirsak memberikan pengaruh terhadap kemampuan makan ulat krop dengan kemampuan tertinggi yaitu pada perlakuan A (kontrol) = 20,52% dan terendah yaitu perlakuan F (22,5%) = 7,72%. Maka dapat disimpulkan bahwa konsentasi ekstrak A. muricata berpengaruh terhadap kemampuan makan ulat krop. Konsentrasi yang efektif digunakan untuk insektisida alami adalah pada konsentrasi F (22,5%). 

KEKERABATAN FENETIK BEBERAPA SPECIES PADA GENUS MANGIFERA LOKAL DI SUMATERA BARAT (Pitri Handayani)

KEKERABATAN FENETIK BEBERAPA SPECIES PADA GENUS MANGIFERA LOKAL DI SUMATERA BARAT

Pitri Handayani

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP YPM Bangko
Vhandayani85.vh@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini tentang identifikasi kekerabatan beberapa jenis mangga lokal Sumatera Barat. Tujuan dari identifikasi ini adalah mendapatkan karakter-karakter yang berperan dalam proses spesiasi mangga lokal Sumatera Barat. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Mei sampai Juli 2011. Pengambilan sampel dilakukan pada beberapa lokasi di Sumatera barat seperti: Pesisir Selatan, Padang dan Pariaman. Sumber data yang digunakan adalah parameter morfologi organ vegetative dan organ generatif. Penelitian dilaksanakan di Herbarium Universitas Andalas. Data yang diperoleh terdiri dari 53 karakter organ vegetatif dan organ generatif, dari 5 takson Mangifera yaitu Mangifera foetida, Mangifera odorata, Mangifera indica ‘Marapalam’, Mangifera indica ‘Tarusan dan Mangifera indica ‘Golek’. Analisis pengelompokan spesies dalam genus Mangifera dilakukan dengan metoda UPGMA menggunakan program computer PAST (Hammer, 2011). Hubungan kekerabatan antar spesies mangga lokal Sumatera Barat terlihat bahwa pasangan yang memiliki kekerabatan terdekat adalah M. indica ‘Marapalam’ dan M. indica ‘Tarusan’ dengan nilai jarak Euclidian yaitu (E=6,68). Sedangkan pasangan berkerabata paling jauh adalah M. foetida dan M. indica ‘Tarusan’ dengan nilai jarak Euclidian yaitu (E=14,88). Analisis pengelompokan dari 20 individu dari 5 takson dalam genus Mangifera berdasarkan karakter morfologi organ vegetatif, organ generatif memperlihatkan assesi yang masih konsistensi dalam spesiesnya.

DOSIS OPTIMUM ALLOXAN SEBAGAI DIABETOGEN PADA MENCIT (Mus musculus SW) JANTAN (Ayu Nirmala Sari, Ramadhani Eka Putra dan Ahmad Ridwan)

DOSIS OPTIMUM ALLOXAN SEBAGAI DIABETOGEN 
PADA MENCIT (Mus musculus SW) JANTAN

Ayu Nirmala Sari1, Ramadhani Eka Putra2 dan Ahmad Ridwan2

1Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Ar Raniry Banda Aceh, Indonesia 
2Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung, Indonesia

ABSTRACT

Diabetes mellitus is a chronic disease characterized by an increase in blood glucose levels at the upper limit of normal (hyperglycemia) due to lack of insulin production or resistency at the insulin receptor to the insulin which has been produced by the β cells of the pancreas. Oxidative stress in diabetic people will increase the formation of Reactive Oxygen Species (ROS) in mitochondria and cause a variety of oxidative damage in the form of the complications of diabetes. Testing of materials containing antioxidant effect against diabetic mice can be a first step to find antidiabetes that can be used by humans. In this study, the optimum dose of alloxan seen as diabetogen to induce the condition of diabetes mellitus on mice (Mus musculus SW) male. 3 groups of mice were injected with three different doses of alloxan intraperitoneally, alloxan 150 mg/kg bw, 200 mg/kg bw and 250 mg/kg bw. Measurements of blood glucose levels performed 8 times using a glucometer within 21 days. The test results obtained dose of 200 mg/kg bw as the optimum dose for induction of diabetes mellitus. The optimum dose of alloxan injected to four groups of mice (A, B, C and D) shown increase of blood glucose levels in mice above 200 mg/kg bw. This proves that the 200 mg/kg bw alloxan monohydrate injected intraperitoneally to mice is the optimum dose of alloxan to induce diabetes mellitus.

Silviani Dwi Putri, Renny Risdawati, dan Ade Dewi Maharani

VALIDITAS LKS BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA

Silviani Dwi Putri, Renny Risdawati, Ade Dewi Maharani

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK 

Bahan ajar yang digunakan oleh siswa pada proses pembelajaran berupa buku paket dan LKS. LKS yang digunakan kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Materi disajikan secara singkat, gambar yang disajikan tidak bewarna dan LKS tersebut kurang memperhatikan kebutuhan siswa sehingga tidak menggali kemampuan berpikir kritis siswa. Selain itu, siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari materi sistem peredaran darah karena siswa kesulitan dalam memahami konsep-konsep materi beserta proses yang terdapat pada materi sistem peredaran darah. Pada materi sistem peredaran darah peserta didik masih kurang adanya aktivitas menemukan sendiri konsep yang diajarkan, peserta didik sebatas menghafal berbagai konsep dalam buku teks yang mengakibatkan peserta didik kurang dapat menuangkan ide-idenya serta membentuk konsep baru. Untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran dikembangkan bahan ajar berupa LKS. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan validitas dan praktikalitas LKS berorientasi pendekatan inkuiri terbimbing pada materi sistem peredaran darah untuk kelas XI SMA. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan Model4D. Penelitian ini dilakukan sampai tahap develop (Pengembangan) yaitu sampai uji validitas. Jenis data penelitian ini adalah data primer yang terdiri dari hasil validasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan data statistik deskriptif persentase. Hasil uji validitas LKS berorientasi pendekatan inkuiri terbimbing oleh validator menunjukkan bahwa LKS ini memiliki kriteria sangat valid dari segi kelayakan isi, komponen kebahasaan, komponen penyajian, dan komponen kegrafikan dengan nilai rata-rata 81,62%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa LKS berorientasi pendekatan inkuiri terbimbing pada materi sistem peredaran darah manusia untuk kelas XI SMA yang dihasilkan sangat valid.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS VIII B SMPN 20 MERANGIN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 (Rozana Zuhri)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS VIII B SMPN 20 MERANGIN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Rozana Zuhri

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP YPM Bangko
zhue_rieismak@yahoo.com

ABSTRAK

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan di SMPN 20 Merangin khususnya di Kelas VIIIB, pembelajaran IPA yang berlangsung di kelas tersebut lebih cenderung menggunakan model pembelajarn konvensional dengan metode pembelajaran ceramah dan diskusi. Hal ini menimbulkan pengalaman belajar yang kurang bermakna bagi siswa, sehingga kemampuan siswa secara intelektual, mental dan sosial menjadi kurang berkembang yang mengakibatkan hasil belajar IPA siswa rendah. Rendahnya hasil belajar siswa ini ditunjukkan dengan masih banyaknya siswa belum mencapai KKM yaitu 70. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan upaya meningkatkan hasil belajar IPA terpadu dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa kelas VIII B SMPN 20 Merangin Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang menjadi objek dalam penelitian tindakan kelas (PTK) adalah siswa kelas VIIIB SMPN 20 Merangin Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 18 orang yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki. Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi serta refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari tiga kali pertemuan dengan satu kali evaluasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa pada siklus I rata-rata nilai hasil belajar siswa adalah 68,44 sedangkan siklus II sebesar 71,83. sedangkan ketuntasan klasikalnya 61,11 % siklus I dan 78% siklus II. Peningkatan yang terjadi antara siklus I dan siklus II adalah sebesar 16,89%. Selain dapat meningkatkan hasil belajar IPA terpadu siswa kelas VIIIB SMPN 20 Merangin dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan pula aktifitas belajar siswa.

PEMBELAJARAN BIOLOGI BERNUANSA ISLAMI DALAM MENINGKATKAN KARAKTER CINTA LINGKUNGAN (Rodiantifitri Nengsih)

PEMBELAJARAN BIOLOGI BERNUANSA ISLAMI DALAM MENINGKATKAN KARAKTER CINTA LINGKUNGAN

Rodiantifitri Nengsih

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP YPM Bangko 
rodiantifitrinengsih@yahoo.co.id

ABSTRAK

Dampak kabut asap setiap musim kemarau selalu terasa. Maraknya penebangan liar, pemanasan global salah satu dampak buruk dari kerusakan lingkungan. Padahal lingkungan hidup adalah bagian dari kehidupan manusia, temapat manusia hidup, memperoleh kehidupan dan berinteraksi sosial didalamnya. Jika kerusakan ini tidak dicegah maka Allah SWT akan murka, dengan datangnya bencana alam seperti kemarau panjang, banjir dan lain sebagainya. Alam beserta isinya adalah ciptaan Allah SWT, manusia sebagai khalifah dimuka bumi ditugaskan untuk menjaga dan melestarikannya. Mencintai lingkungan adalah bagian dari nilai-nilai karakter yang di ajarkan di sekolah, sudah jelas menumbuh kembangkan nilai tersebut adalah tugas seorang guru. Menumbuhkan nilai karakter tidak hanya tugas guru Agama saja tapi juga guru biologi, dimana biologi adalah ilmu yang memepelajari benda hidup beserta kehidupannya, yang terdiri dari lingkungan hidup.

PENGARUH MODEL QUESTION STUDENT HAVE (QSH) TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI STKIP YPM BANGKO SEMESTER GANJIL 2014/2015 (Rivo Yulse Viza)

PENGARUH MODEL QUESTION STUDENT HAVE (QSH) TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI STKIP YPM BANGKO SEMESTER GANJIL 2014/2015

Rivo Yulse Viza

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP YPM Bangko
rivoyulse02@gmail.com

ABSTRAK

Hasil belajar mahasiswa biologi pada mata kuliah genetika semester ganjil 2014/2015 masih rendah, rendahnya hasil belajar mahasiswa biologi disebabkan karena mahasiswa belum bisa untuk mengungkapkan ide atau gagasan, mahasiswa kurang memperhatikan materi yang disampaikan oleh dosen, mahasiswa cenderung pasif. Dengan model question student have (QSH) dapat merangsang mahasiswa dalam melatih mengembangkan daya pikir, dan mampu mengembangkan keberanian mahasiswa dalam mengemukakan pendapat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model question student have (QSH) terhadap hasil belajar genetika. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa genetika semester ganjil 2014/2015 STKIP YPM Bangko sebanyak tiga kelas terdiri dari 77 mahasiswa. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Kelas B sebagai kelas eksperimen dan kelas C sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan teknik tes berbentuk uraian untuk mendapatkan data hasil belajar. Tenik analisis data adalah uji hipotesis yaitu menggunakan uji t-test, uji korelasi phi dan sebagai uji prasyarat analisis dilakukan terlebih dahulu uji normalitas data dan uji homogenitas varians. Dari analisis data tes akhir pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata 74,83 sedangkan kelas kontrol diperoleh rata-rata 64,83. Kemudian data dianalisis menggunakan uji t. Hasil analisis data menunjukkan bahwa sebesar 5,47 dan sebesar 2,002. Karena > atau 5,47 > 2,002 maka terdapat perbedaan hasil belajar menggunakan model pembelajaran Question student Have (QSH) dengan model pembelajaran konvensional. Uji phi korelasi diperoleh dan jika nilai tersebut dikonsultasikan dengan nilai rtabel pada taraf signifikansi yaitu 0,254 maka nilai tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan nilai rtabel ( ). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh model question student have (QSH) terhadap hasil belajar Genetika mahasiswa pendidikan biologi STKIP YPM Bangko semester ganjil 2014/2015.

Kata kunci : model pembelajaran question student have (QSH) , hasil belajar

PENGEMBANGAN BUKU KERJA BERBASIS PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) UNTUK PERKULIAHAN FISIOLOGI HEWAN (Rina Delfita)

PENGEMBANGAN BUKU KERJA BERBASIS PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) UNTUK PERKULIAHAN 
FISIOLOGI HEWAN 

Rina Delfita

Program Studi Pendidikan Biologi STAIN Batusangkar
rdelfita@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menghasilkan buku kerja berbasis PBM untuk memfasilitasi pencapaian keterampilan berfikir tingkat tinggi mahasiswa yang valid dan praktis sehingga layak digunakan dalam pembelajaran Fisiologi Hewan. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). Pengembangan dilakukan dengan mengacu pada model 4-D dengan tahapan Definition, Design, Development, dan Dissemination. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap,yaitu tahap analisis kebutuhan, tahap perancangan prototipe dan tahap penilaian. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa buku kerja Fisiologi hewan Berbasis Pembelajaran Berdasrkan Masalah yang dihasilkan bersifat sangat valid dengan persentase penilaian sebesar 87,19% dan sangat praktis dengan persentase penilaian sebesar 82,66%. Dengan demikian buku kerja ini dapat meningkatkan keaktifan, motivasi belajar dan meningkatkan kemampuan berfikir tingakat tinggi mahasiswa serta dapat dipergunakan di Perguruan Tinggi.

VALIDITAS MEDIA INTERAKTIF BERORIENTASI METODE DRILL PADA MATERI POLA-POLA HEREDITAS (Mimin Mardhiah Zural)

VALIDITAS MEDIA INTERAKTIF BERORIENTASI METODE DRILL PADA MATERI POLA-POLA HEREDITAS 

Mimin Mardhiah Zural

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
miminzural@gmail.com

ABSTRACT

Heredity which is one of the materials taught to the students in the third year of Senior High School, especially for those in the Natural Science classes presents topic on the crossing process on living organism and the characteristics inherited. In the learning process, however, there was no media enabled the teachers to visualize how the process took place. The available media had not yet been able to describe clearly the materials on heredity. This research was designed for drill method-oriented interactive media and revealing of validity for teaching Heredity topic. This was a developmental research which applied Four-D (4-D) model and consisted of four phases covering defining phase, designing phase, developing phase and disseminating phase. In this research, practicality, effectiveness and disseminating phase was excluded. The result of the research showed that the validity score was 79,56% (valid), Based on the result of the research it was figured out that the drill method-oriented interactive learning multimedia had been valid for teaching Heredity topic.

VALIDITAS DAN PRAKTIKALITAS MODUL BIOLOGI BERORIENTASI PENDEKATAN PROSES DENGAN GAMBAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA UNTUK SISWA SMP (Mades Fifendy, Vilza Yulianda, dan Muhiyatul Fadilah)

VALIDITAS DAN PRAKTIKALITAS MODUL BIOLOGI BERORIENTASI PENDEKATAN PROSES DENGAN GAMBAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA UNTUK SISWA SMP

Mades Fifendy, Vilza Yulianda, Muhyiatul Fadilah

Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Padang

ABSTRACT.

The purpose of this study is to produce a biological module-oriented approach to the process of using images of the respiratory system materials for junior high school students are valid and practical.This research is a development that uses 3 phases of such as define, design and develop. Modules developed by 5 people validator validated and tested for practicalities of 2 teachers and 28 students of SMP 11 Padang. The instruments are for validity and practicality questionnaires. The data of this study is primary data obtained from the validity and practicalities. Data were analyzed with descriptive analysis. Biology module has a value of 87.40% with the criterion validity valid. The resulting module also has an average value of 86.62% practicalities of teachers with practical criteria and by 87.31% students with practical criteria.

Keywords: biology module, process approach, the image, the human respiratory system.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VIII MTS.S ATTAQWA MUARA PANCO BARAT TAHUN PELAJARAN 2015/2016. (Leni Marlina)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VIII MTS.S ATTAQWA MUARA PANCO BARAT TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

Leni Marlina

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP YPM Bangko
lhenymaniez87@yahoo.co.id

ABSTRAK

Hasil belajar IPA siswa kelas VIII MTs.S ATTAQWA Muara Panco Barat tergolong masih rendah. Hal ini diketahui berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru bidang studi IPA di sekolah tersebut, dari jumlah keseluruhan siswa kelas VIII MTs.S Attaqwa Muara Panco Barat hanya 40% siswa yang dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah. Rendahnya hasil belajar ini dikarenakan model pembelajaran yang digunakan guru hanyalah model konvensional sehingga siswa merasa bosan dalam belajar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Rancangan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di MTs.S ATTAQWA Muara Panco Barat. Tindakan Penelitian dilakukan dalam dua siklus. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VIII MTs.S ATTAQWA Muara Panco Barat yang berjumlah 20 orang siswa yang terdiri dari 12 laki-laki 8 perempuan. Data penelitian ini berupa hasil observasi aktivitas siswa dan kegiatan guru dalam PBM serta evaluasi berupa tes hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kelas VIII MTs.S ATTAQWA Muara Panco Barat dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar IPA khususnya pada materi sistem gerak pada manusia melalui model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) siswa kelas VIII MTs.S ATTAQWA Muara Panco Barat Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata pada siklus I 69,75 pada siklus II meningkat menjadi 78,75, sementara ke tuntasan belajar siswa dari 55% pada siklus I meningkat menjadi 85% pada siklus II. Dengan demikian ketuntasan hasil belajar siswa telah mencapai KKM 75.

Kata kunci: Kata kunci: Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together 
(NHT), Hasil Belajar.

ALIDASI LKS BERGAMBAR BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK KELAS XI DI SMAN 1 SOLOK SELATAN (Hesti Oktaviani, Sisika Nerita, dan Lince Meriko)

VALIDASI LKS BERGAMBAR BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK KELAS XI 
DI SMAN 1 SOLOK SELATAN

Hesti Oktaviani, Siska Nerita, Lince Meriko

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
hestioktavia@gmail.com

ABSTRAK

Dalam proses pembelajaran, peserta didik dituntut untuk memahami materi pelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Bahan ajar yang digunakan di sekolah yaitu buku paket dengan terbitan KTSP, sedangkan kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum 2013, dan LKS yang ada tidak menarik yang kurang menuntun siswa menemukan konsep materi. Untuk mengatasi masalah tersebut, guru harus mampu menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didiknya, salah satunya LKS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas. LKS bergambar berbasis inkuiri terbimbing pada materi jaringan tumbuhan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan model 4D yang terdiri dari 4 tahap yaitu, define (pendefenisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Hasil uji validitas LKS bergambar berbasis inkuiri terbimbing oleh validator menunjukkan bahwa LKS ini pada kriteria sangat valid dengan nilai 81,6% ditinjau dari segi kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikan. Dapat disimpulkan bahwa validitas LKS bergambar berbasis inkuiri terbimbing pada materi jaringan tumbuhan yang dihasilkan sangat valid.

VALIDASI HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA/MA KELAS X (Firmana Jutin, Rina Widiana dan Vivi Fitriani)

VALIDASI HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI
PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA
UNTUK SISWA SMA/MA KELAS X

Firmana Jutin, Rina Widiana, Vivi Fitriani

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Proses belajar mengajar membutuhkan suatu media pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran. Bentuk media pembelajaran yang digunakan adalah bahan ajar. Di SMA N 6 Padang siswa menggunakan handout yang dibuat oleh guru memiliki beberapa kekurangan sehingga kurang menarik minat siswa untuk belajar, untuk itu penulis ingin mengembangkannya berupa handout. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas handout bergambar dilengkapi peta konsep. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan model 4-D, yang terdiri dari tiga tahap, yaitu define (pendefinisian), design (perancangan) dan develop (pengembangan). Validasi handout merupakan salah satu tahap dari develop. Untuk mendapatkan handout yang valid, dilakukan validasi handout oleh validator. Penetapan validator menggunakan metode purpose sampling, yang terdiri dari 3 orang dosen (2 orang ahli Taksonomi dan 1 orang ahli Media Pembelajaran) dan 2 orang guru Biologi SMA. Pengumpulan data menggunakan lembaran validasi yang diisi oleh validator. Validasi handout yang dinilai mencakup tiga aspek, yaitu didaktik, konstruksi dan teknis. Data diolah secara kuantitatif serta dianalisis secara deskritif. Dari hasil analisis dapat disimpulkan handout bergambar yang dilengkapi peta konsep pada materi protista sudah memenuhi kriteria valid, dengan rata-rata nilai validitas 89,9% dan sudah bisa diuji praktikalitas dan efektifitasnya untuk melihat efisiensi penggunaannya disekolah

Keyword: Media, handout, peta konsep dan protista

PENGARUH STRATEGI AKTIF TIPE COLLEGE BALL DIKOMBINASIKAN DENGAN MIND MAP TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 02 IV JURAI, PESISIR SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 (Endi Mulia Apandi, Rina Widiana, Annika Maizeli)

PENGARUH STRATEGI AKTIF TIPE COLLEGE BALL DIKOMBINASIKAN DENGAN MIND MAP TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 02 IV JURAI, PESISIR SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Endi Mulia Apandi, Rina Widiana, Annika Maizeli

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
rinaroesdi68@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas siswa SMPN 02 IV Jurai, Pesisir Selatan tahun pelajaran 2014/2015. Aktivitas belajar siswa dipengarui banyak faktor, salah satunya strategi dan media yang digunakan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, guru harus kreaktif dan inovatif dalam memilih strategi dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karaktar siswa. Salah satu strategi dan media yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa adalah strategi college ball disertai medianya berupa mind map. Maka berdasarkan hal tersebut telah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk melihat pengaruh strategi aktif tipe college ball dikombinasikan dengan mind map terhadap aktivitas belajar siswa kelas VII SMPN 02 IV Jurai, Pesisir Selatan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Randomized Control Grup Posttest Only Design. Pengambilan kelas sampel menggunakan teknik satruration sampling (total sampling). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembaran aktivitas siswa yang meliputi, siswa yang mengajukan pertanyaan, siswa menjawab pertanyaan, siswa menanggapi dan melengkapi jawaban. Berdasarkan hasil analisa didapat rata-rata aktivitas siswa pada kelas eksperimen adalah, 26,67% siswa yang mengajukan pertanyaan, 53,33% siswa yang menjawab pertanyaan dan 37,77% siswa yang menanggapi dan melengkapi jawaban. Sedangkan pada kelas kontrol yaitu, 7,14% siswa yang mengajukan pertanyaan, 38,09 siswa yang menjawab pertanyaan dan 7,14% siswa yang menanggapi dan melengkapi jawaban. Dapat disimpulkan strategi aktif tipe college ball dikombinasikan dengan mind map dapat menigkatkan aktivitas siswa kelas VII SMPN 02 IV Jurai, Pesisir Selatan.

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM RESPIRASI KELAS XI (Endila Dike Suryani, Renny Risdawati, Ade Dewi Maharani)

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR
PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI
SISTEM RESPIRASI KELAS XI

Endila Dike Suryani, Renny Risdawati, Ade Dewi Maharani

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
endiladikesuryani@yahoo.co,id

ABSTRAK

Penilaian hasil belajar merupakan suatu kegiatan untuk mengukur kemampuan siswa. Penilaian hasil belajar terdiri atas ranah kognitif, psikomotor dan afektif. Namun guru mengalami kesulitan dalam memberikan skor untuk penilaian afektif dan psikomotor, sehingga penilaian afektif dan psikomotor tidak berjalan sesuai tuntutan kurikulum. Untuk membantu guru dalam melakukan penilaian dikembangkan instrumen penilaian psikomotor. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan validitas dan praktikalitas instrumen penilaian psikomotor. Penelitian ini menggunakan 4-D Models yang terdiri atas 4 tahap yaitu, define, design, develop dan disseminate. Namun penelitian ini dibatasi sampai tahap develop (pengembangan). Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus di beberapa SMA Negeri di Kota Padang. Hasil uji validitas instrumen penilaian psikomotor menunjukkan bahwa instrumen penilaian psikomotor memiliki kriteria sangat valid dengan nilai rata-rata 91,27% yang terdiri atas penilaian kinerja 89,86%, penilaian produk 91%, penilaian proyek 91,42% dan penilaian portofolio 92,78%. Hasil uji praktikalitas instrumen penilaian psikomotor oleh guru menunjukkan bahwa instrumen ini memiliki kriteria sangat praktis dengan nilai rata-rata 86,03%. 

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERORIENTASI KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI NEURULASI (Diana Susanti dan Liza Yulia Sari)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERORIENTASI KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI NEURULASI

Diana Susanti dan Liza Yulia Sari

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Neurulasi merupakan salah satu materi pada perkuliahan perkembangan hewan. Dari hasil wawancara dengan dosen mata kuliah perkembangan hewan yaitu ibu Ria Kasmeri, M.Si, terungkap bahwa hasil belajar mahasiswa pada materi ini tergolong rendah. Selama proses perkuliahan penggunaan media yang ada, tidak mendukung pencapaian tujuan perkuliahan. Media yang digunakan selama ini adalah powerpoint, gambar dan video. Video yang digunakan tidak sesuai dengan tujuan perkuliahan dan kurikulum, sehingga tujuan perkuliahan tidak tercapai. Selain itu materi ini menuntut mahasiswa mengetahui bagaimana mekanisme neurulasi pada hewan aves, reptil dan manusia, yang tidak bisa diperlihatkan secara jelas oleh gambar maupun powerpoint. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penggunaan media interaktif berorientasi konstruktivisme terhadap hasil belajar mahaisiswa pada materi neurulasi. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan pengolahan data berupa persentase hasil belajar. Nilai hasil belajar yang diperoleh dari hasil ujian yang diikuti oleh 33 orang mahasiswa dengan rata-rata 87.52 yang memiliki tingkat standar penilaian A). Jadi dapat disimpulkan penggunaan media interaktif berorientasi konstruktivisme pada materi neurulasi dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK MENGGUNAKAN BAHAN AJAR DI SMP N I PARIANGAN (Arista Ratih)

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK MENGGUNAKAN BAHAN AJAR DI SMP N I PARIANGAN

Arista Ratih

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP YPM Bangko
aristaratih_akp05@yahoo.com

ABSTRAK

Pada era pembangunan ini pendidikan sangat memegang peranan penting. Dengan pendidikan akan diperoleh manusia yang cerdas dan mampu memenuhi tuntutan pembangunan. Berdasarkan tinjauan peneliti, masih banyak siswa yang tidak mendengarkan gurunya saat menjelaskan pelajaran, hal itu disebabkan konsentrasi siswa terganggu oleh temannya yang melakukan aktivitas selain belajar, misalnya ada siswa yang berbicara dengan siswa lainnya. Rendahnya aktivitas belajar siswa ini dapat terlihat saat proses belajar mengajar berlangsung. Salah satu metode yang dapat mengaktifkan siswa dan mampu membangun hubungan baik antara siswa dengan siswa dalam proses pembelajaran adalah diskusi kelompok dengan menggunakan bahan ajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VII di SMP N I Pariangan. Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan jumlah sampel 24 orang. Instrumen penelitian ini adalah angket aktivitas siswa. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan aktivitas dari siklus satu siklus I jumlah rata-rata siswa yang aktif saat diskusi 48,5 % dengan kriteria cukup, sedangkan pada siklus II aktivitas siswa mengalami peningkatan dengan persentase rata-rata 67,6 % (kriteria tinggi).

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan dan Sains Biologi 2015 (SELOB 2)


Cover Prosiding Seminar Nasional Pendidikan dan Sains Biologi

Dalam Rangkaian Acara:

SELOB 2 Hima Biologi
(Seminar Nasional dan Lomba Biologi tingkat SMA/MA se Sumbar)
STKIP PGRI Sumatera Barat

19, 20, dan 21 November 2015