INVENTARISASI TUMBUHAN DIKOTIL YANG DIGUNAKAN SEBAGAI TANAMAN OBAT DI JORONG BATANG LOLO SUNGAI RAMBUTAN KECAMATAN KOTO PARIK GADANG DIATEH KABUPATEN SOLOK SELATAN (Nova Fitriani, Nursyahra dan Lince Meriko)

INVENTARISASI TUMBUHAN DIKOTIL YANG DIGUNAKAN SEBAGAI TANAMAN OBAT DI JORONG BATANG LOLO SUNGAI RAMBUTAN KECAMATAN KOTO PARIK GADANG DIATEH KABUPATEN SOLOK SELATAN

Nova Fitriani, Nursyahra, Lince Meriko

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
Novafitriani29@yahoo.co.id

ABSTRAK

Indonesia memiliki berbagai jenis tumbuhan yang bisa dimanfaatkan sebagai obat-obata bagian yang digunakan akar, batang, daun, bunga dan buah. Masyarakat Jorong Batang Lolo Sungai Rambutan memiliki keahlian dalam mengelola tumbuhan sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Pengetahuan tentang pengelolaan obat tradisional ini merupakan warisan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Tumbuhan obat yang diolah secara tradisional lebih murah dan mudah didapatkan. Maka telah dilakukan penelitian tentang Inventarisasi Tumbuhan dikotil yang digunakan sebagai tanaman obat, dengan tujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan dikotil yang digunakan sebagai tumbuhan obat di Jorong Batang Lolo Sungai Rambutan Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh Kabupaten Solok Selatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik observasi dan wawancara. Pengambilan sampel mulai dari sekitar pekarangan penduduk (halaman rumah, samping rumah, belakang rumah, parak atau kebun), sepanjang jalan, tepi sungai dan bekas perumahan tertinggal. Jenis tumbuhan yang diambil mulai dari tumbuhan yang tumbuh secara liar sampai dengan tumbuhan yang sengaja ditanam di pekarangan penduduk. Hasil penelitian di dapatkan 69 jenis tumbuhan obat, yang termasuk dalam 1 Divisi, yaitu Divisi Spermatophyta. Divisi Spermatophyta yang terdiri dari 35 suku dan 69 jenis.

Keywords: inventarisasi, tumbuhan obat, kunci determinasi, deskripsi

Full Text PDF

DAFTAR PUSTAKA
Aspan, R. 2008. Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat Citeureup. Badan POM RI: Jakarta

Anonimus. 1990. Pengobatan Tradisional Menuju Kesehatan Lingkungan. Artikel dalam Sidowayah No. 3 Tahun 1. Yayasan Sidowayah. Jakarta.
Dewanti, D. 2013. Pengaruh Suhu Lingkungan. elearning. upnjatim. ac. id/courses/MKK2113A/document/SUHU Diakses 9 Septamber 2015
Efendi, W. W., Hapsari, F.N.P., Nuraini, Z., 2013. Studi Inventarisasi Keanekaragaman Tumbuhan Paku di Kawasan Wisatacoban Rondo Kabupaten Malang. http: //www. academia. edu/3036421/ Studi_Inventarisai_Keanekaragaman_Tumbuhan_Paku_Di_Kawasan_Wisata_Coban_Rando_Kabupaten_Malang. Diakses Tanggal 25 Oktober 2013.
Hariana, H . A. 2004. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta: Penebar Swadaya.
Nasution, R. E. 1992. Prosiding Seminar dan Loka Karya Nasional Etnobotani. Departement Pendidikan dan Kebudayaan RI-LIPI. Perpustakaan Nasional RI. Jakarta.
Sudibyo, M. 1991. Falsafah Jawa Sebagai Titik Pengembangan Obat Tradisional.Prosiding Symposium Kosmetika Obat Tradisional III Fakultas Farmasi Universitas Pancasila. Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2000. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.

Yuniarti, T. 2008. Ensiklopedia Tanaman Obat Tradisional. PT Buku Kita: Yogyakarta.


>