Prosiding Seminar Nasional Pendidikan dan Sains Biologi ke Dua 2016 (SELOB 3)


KEANEKARAGAMAN UDANG AIR TAWAR DI KABUPATEN SAROLANGUN, PROVINSI JAMBI (Lora Purnamasari dan Zikra)

KEANEKARAGAMAN UDANG AIR TAWAR DI KABUPATEN SAROLANGUN, 
PROVINSI JAMBI

Lora Purnamasari dan Zikra

Program Studi Pendidikan Biologi 
STKIP PGRI Sumatera Barat

Email. lorapurnamsari@gmail.com

ABSTRAK

Udang air tawar yang bisa ditemukan di Indonesia terdiri atas suku Atyidae dan Palamonidae dari Ordo Decapoda. Faktor pembatas utama yang mempengaruhi keberadaan udang air tawar yaitu karakteritik habitat dan faktor lingkungan pada masing-masing tipe habitat. Provinsi Jambi memiliki hutan hujan tropis dataran rendah yang mengalami deforestrasi tercepat di daerah Asia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keanekaragaman udang air tawar dan faktor fisika dan kimia yang mendukung keberadaan udang air tawar di Kabupaten Sarolangun. Koleksi sampel dilakukan pada sungai-sungai yang terdapat pada kebun kelapa sawit, kebun karet, hutan rakyat dan hutan sekunder. Penentuan lokasi sampel secara purposive sampling yang dilanjutkan dengan road sampling. Identifikasi morfologi didapatkan 3 spesies udang air tawar, yaitu Macrobrachium malayanum, M. pilimanus, dan M. lanchesterii. Jumlah keanekaragaman dan kemerataan tertinggi pada habitat hutan sekunder (H’=0.699) dan hutan rakyat (E=0.609). faktor lingkungan mempengaruhi distribusi udang air tawar. 

Kata kunci : keanekaragaman, udang air tawar, Macrobrachium

PROFIL PERTUMBUHAN BAKTERI TERMOFILIK PENGHASIL XYLANASE ALKALI DARI SUMBER AIR PANAS MUDIAK SAPAN, SOLOK SELATAN Irdawati (1), Syamsuardi (2), Anthoni Agustien (2), Yetria Rilda (3), Heffi Alberida (1)

PROFIL PERTUMBUHAN BAKTERI TERMOFILIK PENGHASIL XYLANASE ALKALI DARI SUMBER AIR PANAS MUDIAK SAPAN, SOLOK SELATAN 

Irdawati (1), Syamsuardi (2), Anthoni Agustien (2), Yetria Rilda (3), Heffi Alberida (1) 

1. Biology Departement FMIPA UNP 
2. Biology Departement FMIPA Andalas 
3. Chemistry Departement FMIPA Andalas 

Email: irdawati.amor40@gmail.com 

ABSTRAK 

Enzim xilanase merupakan enzim yang mengkatalis reaksi pemecahan xilan (hemiselulosa) menjadi xilooligosakarida dan xilosa. Xilanase digunakan dalam pre-bleaching pulp, konversi hemiselulosa menjadi sumber bahan baku untuk produksi biofuel,dan juga penghasil gula xylosa untuk pengidap diabetes. . Xilanase menggantikan bleaching konvensional secara kimiawi dengan menggunakan klor yang tidak ramah lingkungan. Produksi xilanase dapat dihasilkan dari bakteri dan bersifat termostabil yang sangat diperlukan di dunia industri. Bakteri termofilik penghasil enzim xilanase banyak ditemukan pada sumber air panas. Sumber air panas Mudiak Sapan Solok Selatan berpotensi mengandung bakteri termofilik dikarenakan suhu air pada daerah ini sangat tinggi berkisar 93ºC dan pH 8 (bersifat alkali).Penelitian ini bertujuan untuk menentukan profil pertumbuhan Bakteri termofilik penghasil xylanase alkali dari sumber air panas Mudiak Sapan Solok Selatan.Pertumbuhan mikroba bakteri termofilik dihitung dengan metode pengukuran Turbidity, dan aktivitas xylanase dengan metode Bailey. Isolasi bakteri termofilik dengan menggunakan medium NA-Xylan dan produksi enzimnya dengan menggunakan medium Beechwood Xylan pada suhu 600C dan pH 8 serta agitasi 150 rpm. Hasil penelitian menunjukkan Pertumbuhan bakteri termofilik dimulai dari 2 jam fermentasi , fase eksponensial terjadi selama 4 sampai 8 jam fermentasi dan fase stasioner terlihat setelah 8 jam, selanjutnya pada jam ke 10 menunjukkan penurunan pertumbuhan.Produksi xylanase tertinggi dicapai pada jam ke 6 masa fermentasi. 

Kata kunci: xilanase alkali, bakteri termofilik, Mudiak Sapan Solok Selatan

KEPADATAN DAN POLA DISTRIBUSI KERANG BAKAU (Polymesoda bengalensis L.) DI KAWASAN MANGROVE KENAGARIAN GASAN GADANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN (Aisyah, Rina Widiana, dan Lince Meriko)

KEPADATAN DAN POLA DISTRIBUSI KERANG BAKAU (Polymesoda bengalensis L.)
DI KAWASAN MANGROVE KENAGARIAN GASAN GADANG
KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Aisyah, Rina Widiana, Lince Meriko

Program Studi Pendidikan Biologi
STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Polymesoda bengalensis adalah salah satu bivalvia yang termasuk familia Corbiculidae. Kerang ini merupakan salah satu hasil perikanan yang bernilai ekonomis dan memiliki gizi yang tinggi meliputi 9 % karbohidrat, 27 % lemak dan 64 % protein. Salah satu daerah penghasil kerang adalah Kawasan Mangrove Kanagarian Gasan Gadang Kabupaten Padang Pariaman. Menurut informasi dari masyarakat hasil tangkapan sudah mulai menurun. Hal ini disebabkan oleh permintaan akan daging kerang bakau yang semakin tinggi dan tingginya eksploitasi yang dilakukan penduduk. Berdasarkan pemikiran di atas telah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kepadatan dan pola distribusi kerang bakau (Polymesoda bengalensis L.) di Kawasan Mangrove Kenagarian Gasan Gadang Kabupaten Padang Pariaman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei deskriptif. Teknik penetapan stasiun dilakukan dengan metode purposive sampling berdasarkan vegetasi dan Gap. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 stasiun yaitu Stasiun I pada vegetasi Sonneratia caseolaris, Stasiun II pada vegetasi Aegiceras corniculatum dan Stasiun III pada lahan terbuka (Gap). Hasil penelitian yang diperoleh yaitu total kepadatan populasi 2,33 ind/m² dan rata-rata total kepadatan 0,77 ind/m² , pola distribusi mengelompok. Kondisi fisika kimia selama penelitian untuk ketiga stasiun didapatkan suhu berkisar 26-29 ºC, pH 6,8-7,6, oksigen terlarut 7,2-12,0 ppm, salinitas 12,7-16,8 ‰ dan KOS 2,32-2,98 %. Tipe substrat yang ditemukan adalah lumpur berpasir dan pasir. 

Kata kunci: Kepadatan populasi, pola distribusi, Polymesoda bengalensis

TINGKAT KONSUMSI MASYARAKAT MINANGKABAU DAN PERKEMBANGAN BIBIT JENGKOL DAN PETAI DARI SUMATERA BARAT (Tesri Maideliza) and Mansyurdin)

TINGKAT KONSUMSI MASYARAKAT MINANGKABAU DAN PERKEMBANGAN BIBIT JENGKOL DAN PETAI DARI SUMATERA BARAT

Tesri Maideliza and Mansyurdin

Biology Dapartment, Faculty of Mathematics and Science, Andalas University
tatesri@yahoo.com

ABSTRACT

Plants Jengkol (Phithecollobium jiringa) and petai (Parkia speciosa) can be used as timber and fruit as food. Community of Minang Kabau very close to both of these plants because it has become a daily food and included as a mandatory meals for the ceremony. A research note from Minang Kabau community jengkol and petai has started since the age of 0-12 years (20% like Jengkol and Petai), teen aged 13-15 years 73% of respondents liked, aged 16-19 years decreased only 70% respondents liked and respondents aged 20-25 years, ages 25-35 and over 35 years of age 74, 76 and 79 liked respectively. Jengkol and petai seed germination experiment and for seedling from 7 location sites (Payakumbuh, Batu Sangkar, Solok, Bukittinggi, Padang, Painan and Pasaman) has been performed. Jengkol viability of locations Payakumbuh, Batu Sangkar, Solok, Bukittinggi, Padang, Painan and Pasaman germinate is 65, 64, 60, 59, 73, 73 and 69%. The highest germination is Jengkol colected from Padang and Painan. Petai viability of locations Payakumbuh, Batu Sangkar, Solok, Bukittinggi, Padang, Painan and Pasaman are respectively 64, 59, 59, 66, 72, 74 and 56%. Petai highest germination collected from Pasaman. Jengkol seed germination and petai is no different with an average of 66 and 64% respectively.

Keywords: Biji, Jengkol, Kayu, Minang Kabau, Petai

VALIDITAS HANDOUT BERGAMBAR BERBASIS SAINTIFIK PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA UNTUK KELAS XI SMA (Tesi Karlina, Gustina Indriati, Ade Dewi Maharani)

VALIDITAS HANDOUT BERGAMBAR BERBASIS SAINTIFIK PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA UNTUK KELAS XI SMA

Tesi Karlina, Gustina Indriati, Ade Dewi Maharani

Program Studi Pendidikan Biologi 
STKIP PGRI Sumatera Barat

tesikarlina@ymail.com
gustina_indriati@yahoo.com
adedewimaharani@gmail.com

ABSTRACT

The observation has been conducted found that in order to support students learning teaching material receipts. Teaching materials used may be a textbook and handouts. Textbooks used has the look of text, less attractive, colored black and white picture. While the handout material used is too brief and did not include pictures. Material human circulatory system is a matter that there are many drawings, schematics, and systems. For that developed teaching material in the form of handouts in order to facilitate the students while attending the learning process as well as the complete lack of material given in the textbook and materials given orally by educators. This study aims to determine the scientific validity of the handout picture based on the material of the human circulatory system for class XI. This research is a development that uses 4D model. This research was conducted to develop phase (Development) is to test the validity. The type of data this research is the primary data consist of the results of the validation. The data were analyzed using descriptive statistics percentages. Test results based on the scientific validity of the handout picture by the validator indicates that the handout has a very valid criteria of eligibility in terms of content, linguistic components, presentation components, and components kegrafikan with an average value of 84.67%. Based on these results it can be concluded that the handout picture based on the material scientific human circulatory system for class XI SMA generated a very valid.

Keywords: Validity, Handout, Scientific, Blood Circulation System.

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI LDS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 1 KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN (Septia Ruliyani, Armein Lusi Z, dan Liza Yulia Sari)

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI LDS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 1 KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

Septia Ruliyani, Armein Lusi Z, dan Liza Yulia Sari

Program Studi Pendidikan Biologi 
STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Results of studying Biology class VIII SMPN 1 Lengayang District of South Coastal District has not reached the minimum completeness criteria (KKM). One of the causes of learning outcomes have not yet reached KKM allegedly due to lack of teachers still use a variety of learning models in the learning process. Teachers usually describes learning to use the lecture method, which only focuses on the delivery of content by teachers without involving students. This study aims to determine the establishment of a model problem based learning with (LDS) on learning outcomes grade science students SMPN 1 South Pesisir subdistrict Lengayang Kabupaten.This type of research is an experiment with the entire population is a class VIII student enrolled in the academic year 2015/2016. Sampling method with total sampling technique. Determination of the experimental class and control by means of a lottery, the first class is drawn as an experimental class, while the second class as the control class, the obtained experimental class is class VIII4 and control classes, namely class VIII3. The instrument used is a written test to shape an objective matter. Analysis of the data used by the -t test. Based on the results of learning science test scores of students, average values obtained experimental class was 71.33 and the average value of the control class is 67.93. The results of t-test analysis, obtained t (1,60)

Keyword : Guide Problem Based Learning, Learning Outcome 

ABSTRAK

Hasil belajar Biologi siswa kelas VIII SMPN 1 Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Salah satu penyebab hasil belajar belum mencapai KKM diduga karena guru masih kurang menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dalam proses pembelajaran. Guru biasanya menjelaskan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah, yang hanya berfokus pada penyampaian materi oleh guru tanpa melibatkan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penetapan model problem based learning disertai (LDS) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII SMPN 1 Kecamatan Lengayang Kabuten Pesisir Selatan. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdaftar pada tahun pelajaran 2015/2016. Metode penarikan sampel dengan teknik total sampling. Penentuan kelas eksperimen dan kontrol dengan cara undian, kelas pertama yang terambil sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas yang kedua sebagai kelas kontrol, maka diperoleh kelas eksperimen yaitu kelas VIII4 dan Kelas kontrol yaitu kelas VIII3. Instrumen yang digunakan yaitu tes tertulis dengan bentuk soal objektif. Analisis data digunakan dengan uji -t. Berdasarkan skor tes hasil belajar IPA siswa, diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 71,33 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 67,93. Hasil analisis uji-t, diperoleh thitung (1,60) < ttabel (1,67) yang berarti H1 ditolak. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran problem based learning dan tidak meningkatkan hasil pembelajaran biologi dan tidak mencapai kriteria minimal ketuntasan (KKM) siswa kelas VIII SMPN 1 Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan pada materi sistem gerak pada manusia.

Kata kunci: Penarapan Problem Based Learning,Hasil Belajar
Download: Full Text PDF


ANALISIS AKTIVITAS MAHASISWA JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNP PADA MATAKULIAH EVOLUSI MENGGUNAKAN BUKU AJAR EVOLUSI MOLEKULER DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN READING, QUESTIONING, AND ANSWERING DAN KONVENSIONAL (Rahmawati Darussyamsu dan Muhyiatul Fadilah)

ANALISIS AKTIVITAS MAHASISWA JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNP PADA MATAKULIAH EVOLUSI MENGGUNAKAN BUKU AJAR EVOLUSI  MOLEKULER DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN READING, QUESTIONING, AND ANSWERING DAN KONVENSIONAL

Rahmawati Darussyamsu dan Muhyiatul Fadilah

Program Studi Pendidikan Biologi, 
Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Padang
e-mail: rahmawati6786@gmail.com

ABSTRAK

Pembelajaran aktif masih banyak mengalami kendala dalam pelaksanaannya. Salah satu penyebab utama terjadinya kendala tersebut karena mahasiswa tidak mempersiapkan pengetahuan awalnya dengan baik. Alternatif pemecahan masalah tersebut adalah dengan menerapkan strategi belajar Reading, Questioning and Answering (RQA). Penelitian ini merupakan bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas belajar mahasiswa pada matakuliah Evolusi di Jurusan Biologi FMIPA UNP menggunakan buku ajar Evolusi Molekuler dengan strategi pembelajaran RQA dibandingkan dengan kelas lainnya yang menggunakan metode pembelajaran konvensional (presentasi dan tanya jawab). Subjek penelitian ini terdiri atas 46 orang mahasiswa. Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif dengan rumus persentase. Hasilnya menunjukkan bahwa aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran RQA tidak memberikan hasil yang berbeda dengan kelas konvensional (RQA = 60,1% dan konvensional = 58,7%). Faktor-faktor penyebab hal tersebut terjadi lebih lanjut dijelaskan dalam makalah ini.

Kata Kunci: Aktivitas Mahasiswa, Matakuliah Evolusi, Strategi Pembelajaran RQA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SISWA SMP (Vivi Fitriani dan Evrialiani Rosba)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI  
JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SISWA SMP 

Vivi Fitriani dan Evrialiani Rosba 

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 
rosba.evrialiani@gmail.com 

ABSTRAK 

Tujuan penelitian untuk menghasilkan LKS berbasis pendekatan inkuiri terbimbing pada materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan untuk SMP yang valid dan praktis. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan berdasarkan pada model 4-D (define, design, develop, disseminate). Pada tahap Define dilakukan analisis ujung depan, analisis siswa, analisis tugas. Pada tahap Design dilakukan perancangan prototype LKS. Pada tahap Develop dilakukan validasi LKS, Praktikalitas didapatkan melalui angket guru dan siswa. Pada tahap disseminate dilakukan penyebaran LKS berbasis inkuiri terbimbing yang merupakan produk akhir hasil pengembangan yang disebar ke SMP lain. Data yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah hasil validasi LKS, dan praktikalitas terhadap LKS yang dihasilkan. Hasil validasi LKS berbasis pendekatan inkuiri terbimbing menunjukkan sangat valid dengan nilai-nilai rata 81,41 %. untuk praktikalitas oleh guru rata-rata 88,46 % dengan kriteria sangat praktis dan siswa 83,46% dengan kriteria praktis. rata-rata hasil praktikalitas tersebut LKS yang dihasilkan termasuk kriteria sangat praktis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa LKS berbasis pendekatan inkuiri terbimbing pada materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan untuk SMP valid dan sangat praktis

Kata kunci: LKS, Inkuri Terbimbing, valid, praktis